Ia tidak membantu saya merawat anak, juga tidak mendampingi pascamelahirkan, ketika saya mengalami perubahan kondisi fisik. Waktu itu ASI saya tidak keluar, payudara mengeras, puting berdarah, tidak dapat buang air besar selama seminggu, dan tidak bisa berjalan karena kaki saya bengkak. Bahkan saat melahirkan, saya tidak merasa bahagia, justru mempertanyakan apa yang terjadi pada diri saya. Bagi saya, representasi kebahagiaan ibu melahirkan seperti di sinetron adalah kebohongan. Selama 1,5 tahun pertama, saya menjalani rutinitas sebagai ibu seorang diri. Sebelum ke kantor, saya bangun pukul empat pagi, memerah ASI, memandikan anak, dan menyusui. Belum lagi membersihkan peralatan anak dan menenangkannya kalau menangis di malam hari. Oleh karena itu, saya sempat kehilangan jati diri.
Mengapa suami tidak membantu merawat anak?
Suami tidak tahu saya butuh bantuan Suami tidak peduli
Score kamu : 20